SALAH seorang tenaga kesehatan di Pedalaman Aceh Utara, Mutia Ajirni, mengatakan, bahwasanya Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
“Manfaat ASI eksklusif meliputi mendukung tumbuh kembang optimal bayi dan memperkuat ikatan antara ibu dan anak,” kata Mutia, Jumat, 10 Juli 2025.
Mutia menyebutkan, ASI adalah anugerah alami yang luar biasa, penuh dengan nutrisi penting seperti protein, lemak sehat, vitamin, dan antibodi yang membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit.
Lanjutnya, tips dalam memberikan ASI eksklusif yang tepat adalah ketika bayi bayi baru lahir segera di lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), dan selama enam bulan pertama pada kehidupan pertama bayi cukup dengan pemberian ASI saja.
“Karena selain membentuk antibodi bayi, juga dapat membantu pemulihan ibu setelah proses persalinan,” sebutnya.
Selain itu, lanjut Mutia, berikan ASI pada bayi setiap delapan hingga 12 kali per harinya, jangan pernah jadwalkan terkait pemberian ASI pada bayi, berikan setiap bayi mulai rewel atau memasukkan tanvan ke mulut.
Tambahnya, menyusui dapat dilakukan secara bergantian yakni payudara kanan dan kiri dan sampai terasa kosong, perah asi jika diperlukan, dan jangan lupa juga tetap memerhatikan nutrisi ibu bayi agar ASI lancar.
Lanjutnya, untuk posisi menyusui, adalah ketika kepala dan badan bayi membentuk garis lurus, wajah bayi menghadap ke payudara, dan badan bayi menempel pada tubuh ibu. Posisi ini akan memudahkan bayi untuk menyusu dengan nyaman dan efektif, serta mencegah terjadinya lecet pada payudara ibu atau bayi tersendat.
“Intinya, pastikan bayi buka mulut besar atau masuk penuh hingga ke areolanya ketika menyusui,” imbuhnya
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekentalan ASI
Beberapa faktor dapat memengaruhi kekentalan ASI, antara lain:
- Pola makan ibu: Makanan yang dikonsumsi ibu menyusui sangat memengaruhi kualitas ASI, termasuk kekentalannya.
- Hidrasi: Kekurangan cairan dapat memengaruhi produksi dan kualitas ASI.
- Frekuensi menyusui: Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak pula produksi ASI, dan komposisinya dapat berubah seiring waktu.
- Waktu menyusui: ASI yang keluar di awal sesi menyusui (foremilk) cenderung lebih encer, sedangkan ASI yang keluar di akhir sesi (hindmilk) lebih kental karena kandungan lemaknya lebih tinggi.
|ADVERTORIAL

Subscribe to my channel

