AdvertorialFaktor Sosial Budaya jadi Hambatan Pemberian ASI Eksklusif di Aceh Utara

Faktor Sosial Budaya jadi Hambatan Pemberian ASI Eksklusif di Aceh Utara

KEPALA Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Aceh Utara, Samsul Bahri, menyebutkan, faktor sosial budaya salah satu hambatan dalam pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di daerah setempat.

“Selain faktor sosial budaya kita, pengaruh lingkungan ataupun keluarga juga menjadi salah satu hambatan untuk diberikan ASI eksklusif kepada bayi usia kurang enam bulan,” kata Samsul Bahri, Rabu, 2 Juli 2025.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh Utara, Samsul Bahri, S.K.M., M.K.M |BAKATA

Samsul menambahkan, ketika bayi yang berusia kurang dari enam bulan sering rewel, para orang tua, baik itu suaminya, ibunya, atau neneknya langsung memberikan pisang agar tidak lagi menangis.

Baca juga :  PPKM Level 3, Aceh Utara Izinkan Lokasi Wisata Tetap Buka

Lanjutnya, berdasarkan pengalaman di lapangan, anak yang diberikan ASI eksklusif tersebut cepat haus, dan harus diberikan dalam dua jam sekali.

“Ini yang terjadi, ketika bayi nangis dan merasa terganggu, langsung diberikan pisang agar bayi tidak lagi rewel,” sebutnya.

Sosialisasi ASI eksklusif |BAKATA

Kata Samsul, terkait hal tersebut padahal telah diedukasi kepada masyarakat, dan jadikan ini sebuah tantangan, meskipun harus menyusui di setiap jam.

Penyebab bayi cepat haus, lanjut Samsul, dikarenanan asupan yang masuk berupa cair, tidak dalam bentuk padat. Namun dibalik semua itu telah diberikan pemahaman bagi ibu bahwasanya ASI eksklusif sangat penting, kaya gizi, serta sudah teruji dan dalam Al-Qur’an dijelaskan agar memberikan ASI kepada bayi.

Baca juga :  Penculik Pemilik Showroom Ditangkap, 2 Senjata Api Disita

“Makanya ini kita terus memberikan edukasi ataupun pemahaman kepada masyarakat melalui kegiatan penyuluhan,” imbuhnya

Sosialisasi ASI eksklusif |BAKATA

Fakta Seputar Warna ASI
Warna ASI dapat berubah sebagai respons terhadap berbagai faktor. Biasanya ASI berwarna putih, kuning, atau kebiruan.

Namun, tergantung pada apa yang ibu makan, ASI juga bisa berwarna hijau, oranye, coklat, atau merah muda.

Baca juga :  3 Perampok ATM BNI Geudong ke Jaksa, Ini Ancaman Hukumannya

Terkadang, sindrom puting pecah-pecah dan mastitis (radang kelenjar susu) dapat berdampak pada warna ASI.

Kondisi ini mungkin mengkhawatirkan, tapi tidak berbahaya. Selama bayi tidak menolak payudara, aman untuk terus menyusui jika ASI berubah warna.

Perlu ibu ketahui juga, obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi warna ASI. Perubahan ini tidak berbahaya, selama obat-obatan (dan suplemen apa pun) telah disetujui oleh dokter untuk digunakan saat menyusui.

Bagikan Postingan

Postingan Terpopuler

Pilihan Untukmu

Bupati Al-Farlaky ; 1 Bulan Ini Seluruh SPPG Aceh Timur Wajib Sertifikat Laik Higine

Aceh Timur — Pemerintah Kabupaten Aceh Timur menggelar rapat...

Wali Kota Lhokseumawe Cabut Rekomendasi Dukungan Konser Dewa 19

LHOKSEUMAWE – Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar mencabut rekomendasi...

Bupati Al-Farlaky Kerahkan Alat Berat Bantu Tangani Longsor di Pedalaman Birem Bayeun

Aceh Timur — Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky,...

Pertama di Aceh, Bupati Ayahwa ; Antar Pasien dari UGD ke Ruangan Harus Pakai Mobil…

LHOKSEUMAWE – Manajemen Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM)...

Meski Ada Penolakan, EO Pastikan Konser Dewa 19 di Lhokseumawe Sesuai Jadwal

LHOKSEUMAWE– Even Organizer Melofest sebagai promotor konser Dewa 19...