BANDA ACEH – Bupati Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Sibral Malasyi meminta pembangunan hunian sementara segera dibangun untuk korban banjir.
Hal itu diungkapkan rapat satuan tugas pemulihan pascabencana DPR RI dipimpin Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad Selasa (30/12/2025). Dia menyebutkan, sudah tersedia 11 hektare tanah untuk hunian sementara. Sedangkan untuk hunian sementara, lima lokasi telah disiapkan.
Dia juga meminta pemerintah pusat menormalisasi Krueng (Sungai) Meureudu. Jika tidak dilakukan, dikhawatirkan banjir akan datang akan menghapus Kota Meureudu dan pemukiman warga sepanjang daerah aliran sungai.
“Jika tidak ditangani sungai itu, pemukiman penduduk dan Kota Meureudu habis semua. Di hulu sekarang lebar sungai 200 meter, di hilir 60 meter,” terangnya. Dia menyebutkan, tujuh sungai lainnya juga dangkal. “
“Selain itu, lumpur di pemukiman penduduk dan lahan pertanian lebih kurang satu sampai dua meter. Perlu kita tangani lebih cepat. Kondisi sangat memperihatikan,” sebutnya.
Dia menambahkan, tujuh bendungan irigasi di kabupaten itu seluruhnya rusak. Termasuk seluruh jaringan air bersih milik pemerintah daerah juga tidak bisa difungsikan.
“Banjir kami itu setinggi atap rumah. Parah sekali. Lumpur banjir itu setinggi atap rumah juga, sebagian setinggi plafon rumah,” pungkasnya.
|KOMPAS

Subscribe to my channel

