BANDA ACEH – Bupati Aceh Utara, Provinsi Aceh Ismail A Jalil akrab disapa Ayahwa mengeluhkan perhatian pemerintah pusat ke kabupaten yang dipimpinnya.
Curahat hatinya (Curhat) itu disampaikan dalam rapat satuan tugas pemulihan pascabencana DPR RI dipimpin Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad Selasa (30/12/2025). Dia menyebutkan, pekan pertama banjir, sinyal dan listrik tidak ada sehingga mereka tenggelam dan tidak viral di media sosial.
“25 kecamatan kami terendam banjir, dua kecamatan longsor. 213 jiwa meninggal dunia, karena sinyal telekomunikasi dan lisrik padam, kami tidak viral. Maka, seakan nasional tidak tahu ada bencana banjir di Aceh Utara,” kata Ayahwa.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Aceh Utara menempati 213 jiwa menjadi jumlah terbesar
Dia bercerita pernah meminta helikopter, namun tidak ada. Helikopter dibutuhkan untuk distribusi bantuan ke pedalaman Aceh Utara yang jalan darat terputus seluruhnya.
“Pak Presiden selalu ke Aceh Tamiang, Aceh Tengah dan Pidie Jaya. Tapi di Aceh Utara, kayaknya tidak tau ada banjir, kami sinyal tidak ada, telepon mati, makanya tidak viral,” terangnya.
Dia menyebutkan, viral banjir di Bireuen karena putus jembatan maka viral, lalu Aceh Tamiang viral karena pusat kota terdampak.
“Sinyal handphone mati, kami hanya bisa melihat saja, rumah hanyut, masjid, manusia hanyut. Kami hanya bisa lihat dari atap meunasah (mushalla),” terangnya.
Tapi, Aceh Utara tak bisa memviralkan. Sehingga,pejabat pusat sepertinya tutup mata. Dia memuji kedatangan Ketua MPR RI Ahmad Muzani ke Langkahan, Aceh Utara.
“Mohon maaf bukan saya kasar, tapi ini curahat hati saya,” pungkasnya.
|KOMPAS

Subscribe to my channel

