ACEH UTARA| Pimpinan Pesantren AN, yang baru, Tengku Sulaiman Lhok Weng, meminta masyarakat tidak menghakimi lembaga yang dipimpinnya. Pasalnya, lembaga tidak bersalah dan sejauh ini kerap meraih prestasi di tingkat Provinsi Aceh dan nasional.
Dia menyebutkan, lembaga yang dipimpinannya itu selama ini mampu mendidik penghapal Quran dengan baik. Bahkan ada yang hapal hingga 30 juz. “Minimal itu anak-anak bisa hapal 10 juz Al Quran. Saya harap ini menjadi pertimbangan masyarakat untuk tidak menghakimi lembaga ini,” kata Sulaiman.
Dia menyebutkan, lembaga itu terus mendidik generasi masa depan agar berprestasi. Di tengah kasus hukum yang membeli mantan pimpinan dan guru berinisial AI dan MY, Sulaiman berharap masyarakat tetap obyektif melihat lembaga pendidikan agama itu.
“Kami imbau masyarakat obyektif. Bahwa ada kasus hukum, itu satu persoalan. Di sisi lain, kepastian pendidikan anak-anak ini harus berlanjut dan kami siap melanjutkannya sekuat tenaga,” katanya.
Selain itu, masyarakat diminta mempercayai manajemen baru yang terus berbenah memperbaiki sistem pendidikan agama itu. Sehingga, lulusan yang dihasilkan bisa berguna di tengah masyarakat.
Sebelumnya diberitakan AI dan MY ditangkap polisi atas dugaan pelecehan seksual terhadap santri di Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Keduanya ditahan di Mapolres Lhokseumawe. Sejauh ini polisi sudah mendeteksi 15 santri yang diduga menjadi korban, lima diantaranya telah dimintai keterangan.
|KCM