NewsBupati Aceh Utara Copot Sejumlah Pejabat Usai Kebakaran Tewaskan Anak di Alue...

Bupati Aceh Utara Copot Sejumlah Pejabat Usai Kebakaran Tewaskan Anak di Alue Bili Rayeuk

ACEH UTARA – Tragedi kebakaran yang merenggut nyawa seorang anak di Gampong Alue Bili Rayeuk, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, memicu gelombang evaluasi besar-besaran di tubuh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten itu.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis, 29 Mei 2025, itu menjadi pemantik bagi Bupati Aceh Utara untuk mengambil langkah tegas. Ia menilai keterlambatan respons tim pemadam kebakaran sebagai bentuk nyata dari kelalaian pelayanan publik yang tak bisa ditolerir.

“Peristiwa ini melukai hati nurani kita semua,” kata Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil, Senin (2/6/2026)

Baca juga :  Abang Bantah Perkosa Adik Ipar, Polisi : Kita Buktikan di Pengadilan

Tak tanggung-tanggung, tiga pejabat langsung dicopot dari jabatannya. Mereka adalah Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara, Asnawi, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Hasanuddim dan Komandan Pos Pemadam Alue Bili Rayeuk. Ketiganya dinonaktifkan sementara dan akan digantikan oleh pelaksana harian demi menjamin kelangsungan operasional.

Selain itu, enam petugas damkar yang tidak hadir saat insiden berlangsung turut diberhentikan sementara. Mereka tak akan menerima gaji selama proses pemeriksaan berjalan. Dua petugas lain yang berada di lokasi, namun dinilai masih memerlukan pembinaan, akan dijadwalkan bertugas penuh 24 jam selama satu bulan sebagai bentuk evaluasi kinerja.

Baca juga :  Al Fattah By Calandra, Hotel Termewah di Bener Meriah

Langkah ini bukan akhir. Bupati juga memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh aparatur di lingkungan BPBD Aceh Utara. Siapa pun yang terbukti menghambat atau lalai dalam pelayanan akan dikenai sanksi sesuai aturan.

“Ini bukan hanya soal disiplin, tetapi soal nyawa. Kita tidak boleh main-main dalam tugas pelayanan publik, terutama yang bersifat darurat,” ujarnya.

Baca juga :  Polisi Tangkap Paman Perkosa Ponakan di Aceh

Bupati juga mengingatkan agar seluruh pejabat dan petugas layanan lapangan dari Satpol PP hingga Taruna Siaga Bencana (Tagana) menjadikan tragedi ini sebagai peringatan keras.

“Kita harus membangun kembali kepercayaan publik, bukan dengan retorika, melainkan dengan tindakan nyata,” katanya.

Tragedi di Alue Bili Rayeuk menjadi catatan kelam, sekaligus cambuk bagi Pemkab Aceh Utara untuk berbenah. Dalam birokrasi darurat, ketepatan waktu bisa jadi penentu hidup dan mati.

| MULYADI

Bagikan Postingan

Postingan Terpopuler

Pilihan Untukmu

Bupati Al-Farlaky ; 1 Bulan Ini Seluruh SPPG Aceh Timur Wajib Sertifikat Laik Higine

Aceh Timur — Pemerintah Kabupaten Aceh Timur menggelar rapat...

Wali Kota Lhokseumawe Cabut Rekomendasi Dukungan Konser Dewa 19

LHOKSEUMAWE – Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar mencabut rekomendasi...

Bupati Al-Farlaky Kerahkan Alat Berat Bantu Tangani Longsor di Pedalaman Birem Bayeun

Aceh Timur — Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky,...

Pertama di Aceh, Bupati Ayahwa ; Antar Pasien dari UGD ke Ruangan Harus Pakai Mobil…

LHOKSEUMAWE – Manajemen Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM)...

Meski Ada Penolakan, EO Pastikan Konser Dewa 19 di Lhokseumawe Sesuai Jadwal

LHOKSEUMAWE– Even Organizer Melofest sebagai promotor konser Dewa 19...