Connect with us

Lukub Badak Aceh, Destinasi Arung Jeram, Rute dan Biaya

Wisata

Lukub Badak Aceh, Destinasi Arung Jeram, Rute dan Biaya

SALAH satu destinasi wisata paling diminati di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, yaitu Arung Jeram, Lukub Badak.

Untuk menuju kawasan ini, bisa menggunakan rute jalan utama Kantor Bupati Aceh Tengah, lalu lurus ikuti jalan protokol. Masyarakat menyebutnya kawasan Kayu Kul, Kecamatan Bies.

Ketika ketemu pertigaan Jalan Atang Jungket, Desa Kayu Kul, Kecamatan Bies, Kabupaten Aceh Tengah berbeloklah ke kanan. Lalu ikuti jalan dengan patokan utama Lapangan Pacuan Kuda. Sekitar 500 meter dari jalan ini akan ada pertigaan dan berbeloklah ke kanan.

Ikuti jalan itu lurus dan akan terlihat papan nama Lukub Badak di sebelah kanan. Persis di jembatan bersisian dengan Sekretariat Federasi Arung Jeram Indonesia, Kabupaten Aceh Tengah.

Di lokasi ini akan tampak pondok-pondok kecil tempat wisatawan menunggu giliran untuk menjelajah anak Krueng (sungai) Peusangan itu.

Dalam satu perahu karet bisa menampung enam peserta arung jeram. Dipandu oleh satu tenaga ahli profesional.

Salah satu diantaranya, Muhammad Ihsan. Dia menyebutkan, hampir semua pemandu atlet arung jeram. “Sehingga dipastikan nyaman untuk wisatawan,” terangnya, Sabtu (4/2/2023).

Sepanjang perjalanan akan terlihat kebun petani kopi dan sawah dengan latar belakang jajaran bukit. Sehingga sangat indah untuk dijadikan latar belakang foto dan video.

 

Biaya Tiket
Untuk biaya parkir dikenakan Rp 5.000 kendaraan roda empat, dan Rp 2.000 kendaraan roda dua.

Pengelola menyediakan dua rute yaitu rute keluarga dan rute ekstrem. Untuk rute keluarga dikenakan biaya Rp 70.000 per orang. Sedangkan rute ekstrem Rp 120.000 per orang. Masing-masing rute sekitar 40-60 menit.

Biaya Foto
Selain itu, baru-baru ini, pengelola menerapkan aturan baru yaitu dilarang membawa handphone bagi wisatawan yang ikut arung jeram. “Karena banyak handphone yang jatuh. Jadi, biar kami yang fotokan,” kata Muhammad.

Dia menyebutkan, foto dikenakan biaya Rp 30.000. File foto akan dikirim ke whatsapp wisatawan.

“Ini untuk antisipasi kerugian dari wisatawan,” terang Iwan.

Salah seorang wisatawan, Akbaruddin, menyarankan pengelola mengizinkan wisatawan membawa kamera selama arung jeram.

“Namun diberi tahu, kerusakan kamera atau kendala teknis lainnya menjadi tanggungjawab wisatawan. Sehingga wisatawan puas dengan kualitas foto dn video yang dihasilkannya sendiri,” pungkasnya.

Nah, di akhir rute, wisatawan akan diangkut menggunakan mobil dengan bak terbuka untuk kembali ke lokasi start arung jeram. Anda tertarik? Silakan dicoba.

|KOMPAS

Dapatkan berita terbaru dari Bakata.id dengan berlangganan notifikasi portal berita ini.

More in Wisata

To Top