PolhukamUsulan Presiden, Pemilihan Bupati/Walikota Lewat DPRD Patut Didukung

Usulan Presiden, Pemilihan Bupati/Walikota Lewat DPRD Patut Didukung

LHOKSEUMAWE | Pengamat Komunikasi Politik, Universitas Malikussaleh (Unimal) Kabupaten Aceh Utara, Masriadi Sambo, menilai wacana pemilihan bupati/walikota kembali melalui mekanisme DPRD patut didukung.

Pasalnya, pemilihan bupati/walikota lewat DPRD bisa menghemat uang negara. Biaya pemilihan cukup hanya Rp 100 juta, mulai dari sosialisasi hingga pemilihan dan pelantikan di gedung DPRD. Bandingkan dengan biaya debat kandidat di Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe, dalam satu kali putaran debat calon saja menghabiskan Rp 477 juta.

“Sedangkan untuk proses tahapan hingga pelantikan pilkada kabupaten/kota tak kurang puluhan hingga ratusan miliar rupiah. Ini memangkas hak rakyat untuk diberi fasilitas kesehatan, jalan yang bagus dan lain sebagainya,” terangnya.

Baca juga :  Cage DPD RI : Hanya Presiden Prabowo Bisa Intruksi Kemenkeu Bayar Tukin Dosen ASN

Terkait perilaku korupsi kepala daerah, pemilihan langsung tidak menjamin melahirkan kepala daerah yang bersih. “Data KPK sepanjang 167 kepala daerah terjerat korupsi. Itu semua hasil pemilihan langsung. Maknanya, perilaku bersih dari korupsi kembali ke pribadi masing-masing kepala daerah dan sistem pengawasan dan penegakan hukum. Bukan pada sistem memilihnya,” terangnya

Apalagi, politik uang makin hari makin marak dalam setiap kontestasi pemilihan calon legislatif hingga kepala daerah.

“Dari sisi partai politik misalnya, ada 37 calon tunggal melawan kotak kosong dalam Pilkada 2024. Artinya, parpol mulai sadar betapa besar biaya politik untuk menjadi bupati/walikota di Indonesia, sehingga memilih jalur pendek berkoalisi dan menghemat uang,” katanya.

Baca juga :  TA Khalid Gelar Bimtek Pemenuhan Persyaratan Negara dan Ekspor KKP RI

Fenomena itu dipastikan akan berlangsung pada pilkada lima tahun mendatang. “Alasan partai politik, menghemat biaya kampanye dan berbagi kue kekuasaan,” terangnya.

Untuk itu, dibanding membuang uang untuk biaya tahapan pilkada, lebih baik uang itu digunakan untuk sektor pembangunan.

Penagakan Hukum

Selain itu, Presiden Prabowo Subianto, harus membuat sistem pengawasan dan penegakan hukum lebih canggih untuk seluruh kepala daerah. Sehingga, mereka bisa berbuat sebesar-besarnya untuk rakyat. Bukan sebatas untuk kepentingan kelompok dan bagi-bagi kue kekuasaan semata.

Baca juga :  TA Khalid Serah Mobil Ambulans untuk Majelis Taklim Sirul Mubtadin Bireuen

“Intinya, pemimpin bersih itu harus dibarengi dengan sistem pengawasan yang kuat, pengawas yang bersih dan penegakan hukum yang tegas. Perlu contoh nyata, kepala daerah yang dihukum berat atas kasus korupsi selama kepemimpinan Presiden Prabowo,” pungkasnya.

Sebelumnya, wacana pemilihan bupati/walikota dilakukan di DPRD dilemparkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam pidato hari ulang tahun Golkar ke 60 di Jakarta. Wacana lain yang muncul saat ini yaitu, gubernur dipilih lewat DPRD sedangkan bupati/walikota tetap dipilih secara langsung.

|GITA|MUMUL

 

Bagikan Postingan

Postingan Terpopuler

Pilihan Untukmu

PT PIM Gelar Pelatihan Kreatif untuk Cetak Wirausaha Muda di Aceh Utara

Aceh Utara — PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) terus...

Depan Bupati Ayahwa, Kementerian PU Janjikan Pembangunan Baru SPAM Langkahan

ACEH UTARA - Direktur Air Minum Direktorat Jenderal Cipta...

5 Perbaikan Mendesak MBG, dari Keterbukaan Informasi hingga Masalah Keterlibatan Pemda

ACEH UTARA – Pengamat Komunikasi Politik Universitas Malikussaleh (Unimal)...

Pemkot Lhokseumawe Kembalikan Uang 1.180 Wajib Pajak Kelebihan Bayar

ACEH UTARA – Pemerintah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengembalikan...

3 Murid SD Mual Muntah Setelah Konsumsi MBG di Aceh Utara, Dinkes Turun Tangan

ACEH UTARA – Dinas Kesehatan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi...