ACEH UTARA– Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh bersiap memulai proses belajar mengajar pada 5 Januari 2025 mendatang.
Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara menyebutkan jumlah tersebut untuk kebutuhan murid PAUD sebanyak 6.403, SD sebanyak 39.813, SMP sebanyak 14.664, dan sekolah kesetaraan sebanyak 256.
Sebanyak 42.871 pelajar mengungsi di kabupaten itu. Sebanyak 7.628 guru juga terdampak banjir.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh Utara, Jamaluddin, Rabu (24/12/2025) menyebutkan tim dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Aceh sedang mensurvei untuk pendirian tenda sekolah darurat.
“Ada 589 sekolah terdampak, 62.856 pelajar terdampak banjir. Kami butuh tenda sekolah untuk belajar darurat sekitar 123 tenda,” sebut Jamal yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara itu.
Sedangkan untuk perlengkapan sekolah, saat ini baru tersedia 900 paket perlengkapan sekolah. “Tenda darurat untuk sekolah dan paket tambahan perlengkapan belajar sudah kita minta ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen),” terangnya.
Pembersihan Sekolah
Dia menyebutkan pembersihan sekolah terdampak banjir kini melibatkan masyarakat dan guru. Dia menyebutkan, proses belajar mengajar akan menggunakan kurikulum darurat mulai 5-26 Januari 2026.
“Sesuai intruksi bupati, per 5 Januari 2026, kita mulai proses belajar dan mengajar darurat. Semoga bantuan untuk keperluan sekolah segera cukup, termasuk rehab dan rekon untuk bangunan sekolah dan sarana lainnya,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir merendam 18 kabupaten/kota di Aceh pada 26 November 2025. Aceh Utara salah satu daerah terparah terdampak banjir. Ratusan orang meninggal dunia, ribuan rumah rusak, seluruh fasilitas umum lumpuh.
|KOMPAS

Subscribe to my channel

