ACEH UTARA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Aceh mengapresiasi keputusan Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian yang mengizinkan pemerintah daerah menggelar acara kembali di hotel.
Sebelumnya, pemerintah sempat melarang pemerintah daerah menggelar acara dihotel dengan alasan efisiensi. Dampaknya, sejumlah hotel terpaksa mengurangi karyawan dan melakukan efisiensi biaya operasional.
“Kami sambut baik, kami minta sesegera mungkin implementasi keputusan itu. Saat ini, di Aceh ada delapan hotel yang sudah terdampak. Data lainnya terus kami kumpulkan,” kata Carateker Ketua PHRI Aceh, Denny S Wardhana, dihubungi Rabu (4/6/2025).
Dia menyebutkan, bisnis hotel kini lesu. Apalagi, industri juga tidak berkembang pesan di Aceh.
“Kami mendukung sektor industri dan wisata Aceh. Kami harap, sehingga bisnis hotel juga bisa berkembang dan menjadi daya tampung tenaga kerja di Aceh,” terangnya.
Sementara itu, CEO Calandra Management Hospitality Aceh, Iwan Wahyudi secara terpisah menyebutkan, dua hotel mereka juga terpaksa melakukan efisiensi.
“Kami terpaksa putar otak untuk menjaga bisnis agar bisa bertahan. Kami senang jika Mendagri mengizinkan pemerintah daerah gelar acara di hotel,” pungkasnya.
|KOMPAS