LHOKSEUMAWE– Akhir-akhir tren masyarakat jogging (berlari pelan) atau jalan dan berlari ramai digemari masyarakat Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Saban pagi dan sore mereka berlari mengitari Waduk Kota Lhokseumawe.
Disinilah Maskur (30) melihat potensi cuan. Suami dari Nova Afrida itu sebelumnya bekerja sebagai jurnalis. Karena itu pula, modal kamera priadi dimanfaatkannya untuk menjadi fotografer di Waduk Lhokseumawe.
“Tidak semua orang mau difoto. Saya bilang, kalau mau difoto lambaikan tangan. Nah, itu kode buat mereka yang mau foto,” kata Maskur, Sabtu (15/2/2025).
Saban sore, Maskur berdiri di pinggir waduk. Menunggu momen terbaik warga yang jogging. Sebagian meminta untuk dibuat video. Masku ringan tangan. Tak keberatan membantu para warga yang berlari.
“Kalau profesional, silakan masuk ke aplikasi fotoyu. Foto dijual di situ. Mulai Rp 13.000 per lembar,” katanya.
Dia pun mempersilakan warga memilih pose tercantik dan terganteng hasil bidikannya.
“Tren ini mendatangkan cuan, lumayan dalam sehari bisa terjual 20-30 lembar. Sebulan bisa Rp juta-Rp 5 juta. Tergantung seberapa sering saya ikut motret,” katanya.
Sejumlah fotograger pun setiap hari berada di pinggir waduk mengabadikan mereka yang berlari. Foto itu akan diunggah di media sosial masing-masing masyarakat.
Salah seorang warga Kota Lhokseumawe, Nisa, rutin menggunakan jasa fotografer aplikasi fotoyu.
“Fotonya bagus-bagus. Kadang sehari bisa satu atau dua lembar beli foto. Cakep fotonya,” terang Nisa.
Nah, gaya hidup baru di Kota Lhokseumawe ini pun mendatangkan cuan. Menjadi lapangan kerja baru. Dari hobi meraup cuan sungguh pekerjaan paling menyenangkan. Silakan mencoba.
|KOMPAS

Subscribe to my channel

