ACEH UTARA – Sebanyak 1.500 santri yang telah mengumpulkan berkas untuk menerima beasiswa tahun 2024 batal menerima beasiswa itu. Padahal, awal Desember 2024 seluruh dokumen telah diserahkan ke Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara. Namun, hingga saat ini tidak ada penyaluran beasiswa itu.
Kepala Baitul Mal Aceh Utara, Tgk Sanusi, dihubungi Minggu (5/1/2025) menyebutkan, pembatalan bantuan beasiswa itu baru dilaporkan oleh Kepala Sekretariat Baitul Mal Rahmat Fitriadi menjelang berakhirnya bulan Desember 2024.
“Kami tanya, kenapa belum disalurkan sudah mendekati akhir tahun 2024. Beliau bilang, uangnya menjadi Silfa dan akan disalurkan pada tahun 2025. Hanya begitu penjelasannya,’ terang Sanusi.
Dia menyebutkan, tiba-tiba informasi di media massa beredar bahwa uang beasiswa itu digeser menjadi pembangunan rumah duafa. Uang rumah duafa terpisah dengan uang beasiswa.
“Saya juga terkejut kenapa penjelasan dari kepala sekretariat Baitul Mal seakan-akan menggeser uang ke bantuan rumah. Dan, dibilang lagi dalam berita itu bahwa itu atas persetujuan seluruh komisioner. Saya tegaskan tidak ada persetujuan pergeseran uang dari beasiswa menjadi rumah,” katanya.
Hal senada disebutkan Komisiner Baitul Mal Aceh Utara, Zulkarnaini. Dia menyebutkan tidak ada persetujuan untuk penggeseran uang beasiswa menjadi rumah duafa.
“Itu dua program terpisah. Saya juga bingung kenapa penjelasannya menjadi begitu. Nanti akan kami luruskan kembali di kantor,” katanya.
Sedangkan Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Utara, Rahmat Fitriadi, dihubungi per telepon tidak menjawab panggilan. Bahkan pesan singkat yang dikirimkan hingga berita ini ditayangkan tidak dijawab.
Sekadar diketahui, awalnya Baitul Mal Aceh Utara melakukan rekrutmen dokumen santri untuk mendapat bantuan masing-masing Rp 1 juta. Total anggaran untuk program ini tahun 2024 sebesar Rp 1,5 miliar. Hingga saat ini, uang itu tidak disalurkan. Pj Bupati Aceh Utara, Mahyuzar juga tidak menjawab panggilan telepon.
|KOMPAS

Subscribe to my channel

