Oleh Qadrun Nada | Mahasiswi Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Malikussaleh
Dalam era modern ini, di mana tuntutan hidup yang keras dan persaingan semakin ketat, kesehatan mental seringkali terabaikan. Padahal, kesehatan mental adalah fondasi dari kesejahteraan individu. Sama seperti kita merawat tubuh fisik dengan berolahraga dan makan makanan bergizi, kesehatan mental juga perlu dijaga dan dipelihara.
Apa Itu Kesehatan Mental?
Kesehatan mental bukanlah sekadar absennya gangguan mental. Ini adalah keadaan sejahtera di mana individu mampu mewujudkan potensinya, menghadapi tekanan kehidupan sehari-hari, bekerja secara produktif, dan berkontribusi pada komunitasnya. Kesehatan mental yang baik memungkinkan kita untuk menjalani hidup dengan lebih bahagia, lebih produktif, dan lebih berkualitas.
Mengapa Kesehatan Mental Penting?
Mengenali dan mengelola emosi: Memahami perasaan sendiri dan mengekspresikannya dengan sehat.
Memiliki harga diri yang sehat: Menghargai diri sendiri dan percaya pada kemampuan diri.
Membangun hubungan yang positif: Menjalin hubungan yang saling mendukung dan bermanfaat.
Beradaptasi dengan perubahan: Mampu menghadapi perubahan dan ketidakpastian dalam hidup.
Menurut saya kesehatan mental memiliki dampak yang luas pada berbagai aspek kehidupan kita. Ketika kesehatan mental kita terganggu, kita cenderung mengalami kesulitan eksternal maupun internal, salah satu kesulitan eksternal ialah sosial.
Kehidupan sosial sangat kita butuhkan dalam menjalankan kegiatan dan hubungan sesama manusia, karena manusia tidak akan bisa hidup sendirian pastinya membutuhkan bantuan orang lain.
Ole karena itu bergaul dengan hal hubungan yang positif sehingga menghasilkan perilaku yang positif pula.
Tak bisa dipungkiri bahwasanya Menurut riset kesehatan nasional Indonesia (RISKESDAS) 2013: Sekitar 3,7% (9 juta) orang menderita depresi, dari populasi 250 juta orang.
Sekitar 6% (14 juta) orang berusia 15 tahuan ke atas menderita gangguan mood (suasana hati) seperti depresi dan kecemasan.Sekitar 1,7 per 1000 orang menderita gangguan psikologis kronis, seperti skizofrenia.
Hanya ada 600-800 psikiater di seluruh Indonesia (Kementerian Kesehatan Indonesia). Ini menghasilkan rasio 0,01 psikiater per 100.000 orang (WHO, 2014). Terlihat bahwasanya krisis mental health di setiap kalangan, baik itu anak-anak, remaja, dewasa dan lansia merasakan kekerasan fisik dan kekerasan verbal.
Oleh karena itu marilah kita menjaga kesehatan mental kita agar menjadi pribadi yang kuat dah Tangguh, Ingatlah, menjaga kesehatan mental adalah perjalanan seumur hidup. Setiap langkah kecil yang kita ambil untuk merawat diri sendiri akan membawa kita lebih dekat pada kebahagiaan dan kesejahteraan. [***]