Jakarta | Penyesuaian harga pupuk subsidi turun 20 persen dari sebelumnya belum efektif dilapangan, anggota Komisi IV DPR RI Ir H TA Khalid, MM menghimbau kepada distributor pupuk subsidi agar menertibkan kios-kios yang belum menyesuaikan Harga Enceran Tertinggi (HET) baru.
Hal itu disampaikan TA Khalid melalui tim medianya yang dikirim ke Redaksi pada Minggu, (26/10/2025). TA Khalid menyebutkan harga HET baru berdasarkan Kepmentan No. 1117/Kpts/SR.310/M/10/2025 tahun 2025, pemerintah menurunkan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen.
Pupuk Urea : 1.800/Kg = 90.000/zak 50 Kg
Pupuk NPK : 1.840/Kg = 92.000/zak 50 Kg
Pupuk NPK Kakao : 2.640/Kg = 132.000/Zak
Pupuk ZA : 1.360 /Kg = 68.000/Zak 50 Kg
Organik = 640/Kg = 25.600/Zak
“seluruh PPTS wajib melakukan penyesuain harga jual ke petani. Harga HET tersebut berlaku sejak 22 Oktober 2025. Apabila ada kios yang belum menyesuaikan Harga akan diberikan sanksi tegas bahkan mencabut izinya”, sebut TA Khalid.
Selain itu penambahan margin fee untuk Distributor dan Kios berdasarkan menunjuk Surat SVP Strategi Penjualan & Pelayanan Pelanggan PT Pupuk Indonesia No. 30507/A/PJ/C0101/IT/2025 Tanggal 23 September 2025, Berdasarkan dengan persetujuan Kementerian Pertanian RI, terdapat Penyesuaian margin/fee PUD yang sebelumnya Rp.50/kg menjadi Rp.62,5/Kg- Penyesuaian margin/fee PPTS sebelumnya Rp.75/kg menjadi Rp.144,24/Kg2. Atas penyesuaian margin/fee tersebut diatas, maka PT Pupuk Indonesia melakukanperubahan / penyesuaian Harga Tebus PUD dan PPTS yang berlaku tmt 01 Oktober 2025.
Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto pada 22 Oktober 2025 menetapkan HET harga pupuk urea turun dari Rp 2.250 per kilogram menjadi Rp 1.800 per kilogram atau dari Rp 112.500 menjadi Rp 90.000 per sak. Sedangkan pupuk NPK turun dari Rp 2.300 menjadi Rp 1.840 per kilogram atau setara Rp 115.000 per sak menjadi Rp 92.000 per sak.
|MUMUL|DIMAS

Subscribe to my channel

