ACEH UTARA- Pria berbadan kurus itu berdiri dengan latar bendera Merah Putih di Jalan Merdeka Barat, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Kamis (7/8/2025).
Terik matahari yang bertengger tepat di atas kepala tak menyurutkan tekadnya. Berjualan bendera. Meraup peruntungan menjelang perayaan ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke 80 pada 17 Agustus 2025 mendatang.
Aneka ukuran bendera dijual. Mulai dari bendera lapangan upacara, umbul-umbul gapura, hingga bendera kecil untuk ukuran sepeda motor.
Dialah Sumpena, pria Sunda asal Bandung, Provinsi Jawa Barat. Baginya, Aceh bukan wilayah baru. Sejak 2011 dia rutin mendatangi Kota Lhokseumawe untuk berjualan bendera di bulan Agustus.
“Barang-barang ini punya orang, saya jual saja. Ambil untung dikit buat anak dan istri,” katanya.
Demi cuan pula, dia meniggalkan seorang istri dan empat anak di Bandung.
“Untungnya lumayan, dua pekan jualan,” sebutnya tanpa mau merinci besaran laba yang diterima.
Dia membuka dagangan sejak pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Dalam sehari, peruntungannya tak menentu. “Terkadang hanya selembar laku, itu pun bendera kecil ya Rp 15.000. Kadang-kadang laku sampai Rp 1 juta,” katanya.
Belajar dari pengalaman tahun lalu, biasanya dia bisa menjual bendera Rp 2-Rp3 juta per hari. “Mungkin pekan depan baru laku banyak,” katanya.
Harga jual bendera mulai Rp 20.000 hingga Rp 250.000 per lembar. Tergantung besar ukurannya.
“Saya senang di Lhokseumawe, orangnya baik-baik. Maka saya rutin jualan ke kota ini,” pungkasnya.
Pedagang bendera pinggir jalan semakin banyak menjelang 17 Agustus 2025. Puncak hari kemerdekaan membawa berkah tersendiri bagi pedagang dwi warna. Merayakan kata merdeka sembari meraup cuan untuk keluarga.
|KOMPAS

Subscribe to my channel

