NewsBawaslu Aceh Utara Lakukan Uji Petik Data Pemilih Berkelanjutan

Bawaslu Aceh Utara Lakukan Uji Petik Data Pemilih Berkelanjutan

ACEH UTARA – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Aceh Utara melaksanakan uji petik terhadap perubahan Data Pemilih Berkelanjutan (DPB) Tahun 2025. Kegiatan ini dilakukan secara langsung ke rumah warga dan kantor geuchik di sejumlah desa sebagai bentuk verifikasi faktual terhadap data pemilihan.

Ketua Bawaslu Aceh Utara, Syahrizal, menyampaikan bahwa uji petik ini dilaksanakan usai Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Pemutakhiran DPB Tingkat Kabupaten ditetapkan 3.113 pemilih baru di Aceh Utara.

“Uji petik ini kami lakukan bersama tim, langsung ke lapangan, mendatangi rumah masyarakat dan kantor geuchik untuk mencocokkan data perubahan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/7/2025).

Baca juga :  Nah Lo, Anak Bakar Rumah Ibu Kandungnya di Aceh Utara

Sementara itu, Syahrizal, menambahkan bahwa uji petik bertujuan memastikan keakuratan data hasil pemutakhiran yang dilakukan oleh penyelenggara teknis pemilu.

Untuk keperluan ini, Bawaslu membentuk lima tim yang terdiri dari komisioner dan staf sekretariat Bawaslu Kabupaten Aceh Utara. Masing-masing tim memverifikasi 50 pemilih baru, sehingga total terdapat 250 orang pemilih yang menjadi sampel uji petik.

Syahrizal menjelaskan bahwa uji petik dilakukan terhadap dua kategori perubahan dalam daftar pemilih antaranya, Pemilih Tidak Memenuhi Syarat (TMS), seperti pemilih yang telah meninggal dunia, pindah domisili, ganda, belum cukup umur, menjadi anggota TNI/Polri, WNA, atau kehilangan hak pilih karena putusan pengadilan.

Baca juga :  Dinkes Aceh Utara Tingkatkan Kompetensi Kader Posyandu

Sedangkan, Pemilih Memenuhi Syarat (MS), yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun, mantan anggota TNI/Polri, mantan narapidana yang telah selesai masa hukumannya dan memperoleh kembali hak pilih, serta pemilih yang pindah masuk.

“Jika jumlah pemilih dalam suatu kategori melebihi 100 orang, maka diambil sampel 10 persen untuk uji petik. Sebaliknya, jika jumlahnya kurang dari 100, maka diambil 20 persen sebagai sampel.”ujarnya.

Setelah uji petik lapangan, data yang terkumpul diverifikasi ulang secara administratif dengan menyandingkannya (crosscheck) terhadap data DPB bulan sebelumnya, DPT Pemilu 2024, serta data pembanding lainnya seperti dari Disdukcapil, Dinsos, Lapas, dan RSJ bila relevan.

Baca juga :  Ayah Angkat Diduga Otaki Pembunuhan Mayat Ditemukan di Lokasi Pembuangan Sampah

“Langkah ini untuk mencegah pemutakhiran ganda dan memastikan hanya pemilih yang benar-benar memenuhi syarat yang tercantum dalam daftar,” ungkap Syahrizal.

Syahrizal menegaskan, uji petik merupakan bagian penting dari pengawasan berkelanjutan terhadap daftar pemilih.

“Hasil dari uji petik ini akan menjadi dasar rekomendasi yang valid dalam penyempurnaan daftar pemilih ke depan. Kami ingin memastikan tidak ada masyarakat yang kehilangan hak pilih,” tegasnya.

| RIL

Bagikan Postingan

Postingan Terpopuler

Pilihan Untukmu

PT PIM Gelar Pelatihan Kreatif untuk Cetak Wirausaha Muda di Aceh Utara

Aceh Utara — PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) terus...

Depan Bupati Ayahwa, Kementerian PU Janjikan Pembangunan Baru SPAM Langkahan

ACEH UTARA - Direktur Air Minum Direktorat Jenderal Cipta...

5 Perbaikan Mendesak MBG, dari Keterbukaan Informasi hingga Masalah Keterlibatan Pemda

ACEH UTARA – Pengamat Komunikasi Politik Universitas Malikussaleh (Unimal)...

Pemkot Lhokseumawe Kembalikan Uang 1.180 Wajib Pajak Kelebihan Bayar

ACEH UTARA – Pemerintah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengembalikan...

3 Murid SD Mual Muntah Setelah Konsumsi MBG di Aceh Utara, Dinkes Turun Tangan

ACEH UTARA – Dinas Kesehatan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi...