PUSKESMAS Tanah Pasir terus mengintensifkan sosialisasi Upaya Berhenti Merokok (UBM) kepada berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari pelajar hingga tokoh agama dan masyarakat umum, seluruh elemen diajak untuk peduli terhadap bahaya rokok dan pentingnya hidup sehat tanpa asap rokok.
Kepala UPTD Puskesmas Tanah Pasir, dr. Jarita, menjelaskan bahwa sosialisasi dilakukan di berbagai lokasi strategis seperti sekolah, pesantren, dan pusat keramaian masyarakat.
“Kami telah melakukan sosialisasi UBM di SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 1 Tanah Pasir. Tujuannya agar sejak dini pelajar memahami bahaya rokok dan termotivasi untuk tidak mencoba,” ujarnya, Senin (1/7/2025).
Selain sekolah, kata dr Jarita, sosialisasi juga dilakukan di lingkungan pesantren, sebagai bagian dari edukasi kesehatan berkelanjutan. Kegiatan ini diikuti dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Puskesmas dan pimpinan dayah (pesantren) terkait pelaksanaan UBM dan pembentukan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).
MOU dengan pimpinan Dayah tentang UBM (upaya berhenti merokok) dan pembentukan poskestren
“Kami menggandeng pimpinan dayah untuk menjadikan pesantren sebagai zona bebas rokok. Pembentukan Poskestren menjadi langkah awal menciptakan pesantren yang lebih sehat,” terang dr. Jarita.
Selain itu, Puskesmas juga melakukan pendekatan langsung kepada masyarakat, khususnya pria dewasa, dengan sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan di warung kopi—tempat yang sering menjadi titik kumpul perokok aktif.
“Kami ingin mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat. Di warung kopi, selain pemeriksaan kesehatan, kami juga memberikan edukasi langsung tentang dampak buruk rokok bagi tubuh,” tambahnya.
Sosialisasi Upaya Berhenti Merokok (UBM) di SMP 1 dan SMA 1 Tanah Pasir
GERMAS dan Komitmen Berhenti Merokok
dr Jarita, mengatakan sosialisasi UBM juga menjadi bagian dari program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Menurut dr. Jarita, edukasi tentang bahaya rokok telah menjadi agenda rutin di wilayah kerja mereka.
“Kami terus melakukan penyuluhan di sekolah dan desa untuk menyampaikan bahwa gaya hidup sehat dimulai dari keputusan meninggalkan rokok,” tegasnya.
Meski GERMAS mencakup berbagai aspek seperti pemeriksaan kesehatan rutin, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur, dr. Jarita menekankan bahwa semua itu kurang efektif jika masyarakat masih terpapar asap rokok.
“Kesadaran individu sangat penting. Pemerintah hanya bisa memfasilitasi. Sisanya adalah komitmen pribadi untuk hidup lebih sehat,” ucapnya.
Merokok di Dalam Rumah: Ancaman Tersembunyi bagi Keluarga
dr Jarita menjelaskan kebiasaan merokok di dalam rumah masih dianggap wajar oleh sebagian masyarakat. Padahal, dampaknya sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Asap rokok di ruang tertutup bisa mencemari udara dan meninggalkan zat beracun yang menempel pada perabotan, dinding, pakaian, bahkan mainan anak.
Bahaya ini dikenal sebagai thirdhand smoke paparan racun yang tetap berisiko meski rokok telah lama padam.
Risiko Kesehatan Merokok di Rumah
- Perokok Pasif Terpapar Penyakit Serius
- Asma, bronkitis, pneumonia
- Kanker paru-paru dan gangguan jantung
- Dampak pada Anak dan Bayi
- Risiko SIDS (sindrom kematian bayi mendadak)
- Infeksi saluran napas atas (ISPA)
- Gangguan tumbuh kembang anak
- Paparan Thirdhand Smoke
- Racun menempel di sofa, gorden, bantal
- Anak-anak bisa terpapar melalui sentuhan
- Memperburuk Penyakit Kronis
- Asma dan jantung lebih mudah kambuh
- Risiko Kebakaran
- Puntung rokok dapat memicu kebakaran bila dibuang sembarangan
Langkah Pencegahan Rumah Bebas Rokok
- Jangan merokok di dalam rumah
- Bersihkan rumah secara rutin
- Tempel stiker “No Smoking”
- Cuci tangan dan ganti pakaian setelah merokok
- Buka jendela untuk sirkulasi udara
- Edukasi keluarga tentang bahaya rokok
“Anak-anak dan ibu hamil butuh rumah yang sehat. Asap rokok tetap berbahaya bahkan setelah rokok dipadamkan,” ujar Kepala UPTD Puskesmas Tanah Pasir.
Sosialisasi Upaya Berhenti Merokok (UBM) dan pemeriksaan kesehatan dengan masyarakat di warung kopi
Tips Berhenti Merokok: Demi Diri, Keluarga, dan Masa Depan
Berhenti merokok memang tidak mudah, tapi sangat mungkin dilakukan dengan komitmen dan dukungan yang tepat. Berikut beberapa tips praktis:
Tujuh Langkah Berhenti Merokok
- Perkuat Motivasi Diri
Ingat alasan utama berhenti: kesehatan, keluarga, atau keuangan. - Kurangi Rokok Bertahap
Mulai dari 1–2 batang lebih sedikit per hari. - Hindari Pemicu
Jauhi alkohol dan situasi yang mengundang merokok. - Gaya Hidup Sehat
Olahraga dan konsumsi makanan sehat. - Dukungan Sosial
Libatkan keluarga, teman, atau tenaga kesehatan. - Alihkan Perhatian
Lakukan hobi positif seperti berkebun, membaca, atau bermain musik. - Kelola Stres dengan Sehat
Gunakan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi.
“Kami mendorong masyarakat, sekolah, dan lingkungan kerja untuk menciptakan ruang bebas rokok dan mendukung upaya penghentian kebiasaan merokok,” ujar dr. Jarita.
| ADVERTORIAL

Subscribe to my channel

