ACEH UTARA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Aceh mengaku paska keputusan Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian mengizinkan pemerintah daerah menggelar acara dihotel, bisnis hotel mulai menggeliat.
“Tren membaik mulai terlihat. Karena mulai masuk beberapa pesanan dari pemerintah daerah. Namun, belum normal seperti sebelum aturan efisiensi anggaran diberlakukan,” terang Pengurus PHRI Aceh, Reckyanto Mella dihubungi Kamis (12/6/2025).
Dia berharap, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan kementerian juga diizinkan menggelar acara dihotel. Sehingga, bisnis hotel dan restoran di Aceh semakin membaik.
“Harapannya, pesanan dari kementerian juga dapat menyusul kami terima di Aceh. Sehingga perlahan bisnis hotel pulih di Aceh,” terangnya.
Sedangkan CEO Sativa Hospitality Aceh, Iwan Wahyudi, berharap Pemerintah Provinsi Aceh mendukung industri perhotelan dengan mengizinkan kembali acara digelar di hotel.
“Sisi lain kami berharap sektor pariwisata juga dibenahi, sehingga bisnis hotel makin menggeliat dari pasar wisatawan,” terangnya.
Sisi lain, General Manager Grand Bayu Hill Hotel Aceh Tengah, Indra dihubungi terpisah menyebutkan saat ini tingkat hunian hotel hanya 25-30 persen.
“Biasanya kalau paska Idul Adha itu diatas 50 persen pesanan di hotel kami. Sekarang belum normal, kami harap bisa segera membaik. Sehingga tidak perlu mengurangi jumlah pekerja,” pungkasnya.
|KOMPAS