LHOKSEUMAWE – Masyarakat Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, mengeluh akan kelangkaan elpiji 3 kilogram dua pekan terakhir. Ditambah harga eceran tertinggi (HET) kini mencapai Rp 35.000 dari harga sebelumnya Rp 18.000 per tabung.
Salah seorang Desa Keude Mane, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Rosmawati (40), Kamis (17/10/2024) menyebutkan gas langka sejak dua pekan terakhir.
“Jika pun ada, maka harus antre berjam-jam. Kadang belum kebagian gas sudah habis,” katanya kepada Kompas.com.
Dia menyebutkan sudah mendatangi pangkalan elpiji lainnya di kecamatan itu. Kondisinya sama, tidak tersedia gas elpiji 3 kilogram.
“Susah sekali ada barangnya (gas elpiji),” sebutnya.
Hal yang sama disebutkan Mansur, warga Keude Panton Labu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh. Dia menyebutkan, gas sangat diperlukan untuk pedagang kecil seperti dirinya.
“Kalau pun ada tidak boleh beli banyak. Harus beli satu atau dua maksimal. Susah sekali barangnya,” terang Mansur, pedagang gorengan ini.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Aceh Utara, Gunawan, dihubungi terpisah menyebutkan akan memeriksa informasi itu.
“Saya turunkan tim ke lapangan,” katanya.
Dia menyebutkan, jika masalahnya terletak pada agen nakal menyebabkan kelangkaan gas, maka akan diberi sanksi berupa pencabutan izin.
“Secara umum harusnya cukup. Ini sudah dihitung betul untuk kebutuhan masyarakat,” katanya.
|KOMPAS

Subscribe to my channel

