LHOKSEUMAWE | Basri Daham Journalism Institute (BJI) Lhokseumawe resmi memulai Kelas Jurnalistik Angkatan VII.
Kegiatan yang berlangsung di gedung Pascasarjana Universitas Malikussaleh ini diikuti oleh belasan peserta, sebagian besar merupakan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, Sabtu (12/10/2024).
Direktur Eksekutif BJI, Zaki Mubarak, mengatakan bahwa kelas ini diikuti oleh mahasiswa dan anak muda dari berbagai komunitas di Lhokseumawe dan Aceh Utara. “Mereka sangat antusias, terutama dalam mempelajari dasar-dasar jurnalistik dan etika profesi,” kata Zaki.
BJI yang didirikan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe, telah meluluskan puluhan peserta sejak 2012. Banyak lulusan BJI yang kini berkarier di media lokal, nasional, dan bahkan internasional.
Selama empat bulan, peserta akan dididik oleh jurnalis senior dan praktisi media, diikuti dengan magang di media massa selama dua bulan. Hari pertama kelas dimulai dengan materi yang disampaikan oleh mantan Ketua AJI Lhokseumawe, Irmansyah, yang mengulas tentang sejarah AJI dan pentingnya Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
Menurut Irman, wartawan harus menaati KEJ, yang menjadi landasan moral dan profesional bagi jurnalis. “Ini membedakan wartawan dari netizen biasa, karena wartawan terikat pada etika profesi yang diatur dalam Undang-Undang Pers,” jelasnya.
Irman juga menjelaskan, Dewan Pers memiliki peran penting dalam mengawasi penerapan Kode Etik Jurnalistik dan menyelesaikan sengketa pemberitaan. “Kode Etik ini menjadi panduan agar wartawan dapat menyajikan berita secara akurat, berimbang, dan tanpa itikad buruk,” tutup Irman.
Kelas ini diharapkan dapat membentuk jurnalis yang profesional dan menjunjung tinggi integritas dalam menjalankan tugasnya di masa depan. (MUL)