LHOKSEUMAWE | Tiga hari terakhir, sejumlah daerah melangami pemadaman listrik di Provinsi Aceh. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dinilai gagal mengatasi gangguan listrik dan gagap menghadap krisis komunikasi. Sehingga publik Aceh tidak menerima penjelasan utuh.
Dosen Ilmu Komunikasi, Universitas Malikussaleh (Unimal) Kabupaten Aceh Utara, Masriadi Sambo, Rabu (1/10/2025) menyebutkan, sejak hari pertama pemadaman listrik hingga hari ini, PLN belum menjelaskan hal paling mendasar penyebab listrik padam selama tiga hari.
PLN hanya menjelaskan gangguan jaringan distribusi di PLTU Nagan Raya dan sedang melakukan investigasi penyebab listrik padam.
“Seharusnya PLN menjelaskan kapasitas distribusi PLN di seluruh Aceh, berpaa pula yang didistribusi ke Medan. Lalu penyebab utamanya apa hasil analisa tim ahli PLN. Tentu ada analisa dasar penyebab listrik padam,” terang Masriadi.
Dia menyebutkan, penjelasan PLN terlalu umum dan menimbulkan ragam pertanyaan masyarakat Aceh.
“PLN bertahun-tahun menangani persoalan listrik padam. Tentu sudah ada sistem deteksi yang mumpuni. Sayangnya ini tidak dijelaskan ke rakyat,” katanya.
Sisi lain, dia meminta agar PLN lebih terbuka memberi penjelasan pada rakyat. “Termasuk bagaimana jika akibat listrik, perangkat elektronik rusak dan lain sebagainya. Itu bagaimana tanggungjawab PLN, jika pun ada aturan kompensasi untuk rakyat, harusnya mereka menjelaskan,” terangnya.
Dari sisi penanggungjawab, sambung Masriadi, setelah seluruh suplai listrik normal. Baiknya General Manager PT PLN Persero Unit Distribusi Aceh mengundurkan diri dari jabatannya.
“Bukti GM PLN IUD Aceh bertanggungjawab atas kegagalan mengatasi listrik padam selama tiga hari di Aceh. Secara gentle baiknya mengundurkan diri pada manajemen PLN Pusat dan minta maaf pada rakyat Aceh. Budaya pejabat gagal mengundurkan diri harus ditunjukan di korporasi sebesar PLN,” pungkasnya.
|SI|MUMUL