Wisata
Kegelisahan Pengusaha Hotel di Aceh, Kunjungan Wisata Rendah, Pemerintah Malah Hemat Anggaran Meeting
ACEH UTARA- Pengusaha hotel di Aceh mulai khawatir dampak dari efisiensi anggaran dari negara. Pasalnya, salah satu larangan dalam efisiensi anggaran yaitu tidak menggelar rapat (meeting) atau seremonial di hotel.
Director Calandra and Sativa Hospitality Aceh, Iwan Wahyudi kepada Kompas.com, Kamis (13/2/2025) menyebutkan triwulan pertama 2025 tidak akan terasa dampak efisiensi anggaran pemerintah.
“Tapi memasuki triwulan dua, bulan April 2025. Biasanya udah banyak kegiatan pemerintah. Itu kalau dihemat, hotel akan terdampak. Kami pusing juga memikirkan strategi bertahan ini,” terangnya.
Apalagi, sambung Iwan, khusus Aceh tidak ada destinasi wisata yang setiap hari ramai dikunjungi wisatawan.
“Kalau bisa, pemerintah pusat dan Aceh memikirkan memajukan sektor wisata. Memperbaiki jalan, sarana dan infrastruktur wisata. Agar wisatawan mudah datang dan nyaman. Itu akan membantu bisnis hotel,” katanya.
Jika tidak, sambung Iwan, bisnis hotel akan terdampak dari penghematan anggaran pemerintah.
“Sampai sekarang unit usaha kami seluruh Aceh tidak ada kita berhentikan karyawan. Namun ke depan kita belum tahu. Kita lihat bulan April 2025 ini, bagaimana kebijakan pemerintah,” pungkas Iwan.
Sebelumnya diberitakan salah satu poin penghematan anggaran yang dikeluarkan Presiden RI Prabowo Subianto yaitu memangkas anggaran biaya rapat dan kegiatan seremonial yang digelar di hotel. Penghematan anggaran diberlakukan untuk kementerian, lembaga dan pemerintah daerah seluruh Indonesia.
|KOMPAS
