ACEH TAMIANG – Sebanyak enam desa yaitu Desa Baling Karang, Suka Makmur, Sulum, Juar, Sekumur dan Desa Tanjung Gelumpang, Kecamatan Sekrak, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, hingga Sabtu (20/12/2025) masih terisolasi.
Amiruddin salah seorang warga Desa Pahlawan, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, dihubungi per telepon, menyebutkan akses ke pedalaman itu belum bisa dilalui kendaraan roda dua.
“Butuh tambahan alat berat untuk membersihkan jalan di pedalaman Kecamatan Sekrak. Kita minta, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendatangkan alat berat dalam jumlah besar,” sebut Amiruddin.
Dia menambahkan, suplai bahan pangan dilakukan dengan motor trail dalam jumlah terbatas. Sehingga, korban banjir di pedalaman masih kekurangan bahan pangan, air bersih dan obat-obatan.
Listrik Belum Pulih
Sisi lain dia menambahkan suplai listrik untuk Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, sudah mulai menyala. Namun hanya dinyalakan pada malam hari.
“Listrik menyala pada malam hari. Kalau pagi ke sore itu masih padam di pusat kota. Kalau di pedalaman, masih padam seluruhnya,’ terang Amiruddin.
Dia mendesak BNPB dan Kementerian Sosial RI untuk mempercepat distribusi bahan pangan dan air bersih.
“Air bersih masih sangat dibutuhkan. Masih sangat terkendala saat ini,” terangnya.
Sisi lain, sambungnya, pemulihan pascabanjir untuk anak dan kaum ibu berupa trauma healing. “Anak-anak dan kaum ibu paling trauma, butuh pemulihan segera, bukan sebatas bahan pangan saja,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, banjir merendam Aceh Tamiang sejak 26 November 2025 lalu. Dampaknya, 208.163 pengungsi tersebar di 209 desa dalam 12 kecamatan. Tercatat 85 korban meninggal dunia.
|KOMPAS

Subscribe to my channel

