ACEH UTARA | Pengamat Komunikasi Politik, Univeristas Malikussaleh (Unimal) Kabupaten Aceh Utara, Masriadi Sambo, menyebutkan ada tiga pekerjaan rumah untuk seluruh elit Aceh.
Ketiga pekerjaan itu yakni mendorong agar perpanjangan dana otonomi khusus (Otsus) Aceh agar disetujui Presiden RI Prabowo Subianto. “Aceh masih sangat tergantung ke pemerintah pusat. Ini sejalan karena industri belum tumbuh, maka perpanjangan dana otonomi khusus perlu dilakukan,” terangnya merespon catatan 20 tahun damai Aceh, Jumat (15/8/2025).
Pekerjaan rumah lainnya pengentasan kemiskinan. Aceh menempati provinsi termiskin di Pulau Sumatera berdasarkan data BPS tahun 2024. Sebanyak 804 ribu jiwa penduduk Aceh masuk kategori miskin dari 4,1 juta penduduk.
Ditambah lagi angka pengangguran 149.000 penduduk per Februari 2025. Angka pengangguran terus bertambah dari tahun ke tahun.
“Untuk angka kemiskinan, patut dilakukan survei ulang. Dengan teliti dan lebih detail, apa benar kita semiskin itu? Contoh kasus, beredar di media sosial, rumahnya mewah tapi menerima bantuan keluarga harapan dari Kementerian Sosial,” terang Masriadi.
Karena itu, sambung Masriadi, Gubernur Mualem perlu mengintruksikan pendataan lebih detail ke kabupaten/kota di Aceh. “Jangan giliran dapat bantuan gratis, kita berubah menjadi rakyat miskin. Padahal rumah permanen,” terangnya.
Pekerjaan rumah ketiga, sambung Masriadi, soal kisruh bendera bulan bintang. “Ini perlu komunikasi politik lanjutan antara Mulaem dan Presiden Prabowo RI. Saya yakin, ini akan selesai, mengingat kedekatn Mualem dan Prabowo tak perlu diragukan,” terangnya.
Dia mendukung langkah Mualem untuk satuan tugas rumah duafa di seluruh Aceh. “Ada baiknya dibuat sejenis buku putih rumah duafa di Aceh, begitu juga program lainnya semisal pemberian bantuan hewan ternak dan lain sebagainya. Ditampilkan digital, rakyat tak bisa lagi protes ke gubernur, bupati dan wali kota. Karena namanya jelas sebagai penerima, tak bisa pula pura-pura tak pernah dibantu pemerintah,” pungkasnya.
Hari ini, 15 Agustus 2025 diperingati sebagai hari perdamaian Aceh, dimana 20 tahun lalu perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Indonesia ditandatangani di Helsinki, Finlandia.
|MUMUL

Subscribe to my channel

