Connect with us

Resensi Film : Orphan: First Kill ; Ketegangan Psikopat

Uncategorized

Resensi Film : Orphan: First Kill ; Ketegangan Psikopat

KISAH Orphan: First Kill, publik tentu menaruh perhatian lebih pada karakter bernama Esther yang diperankan oleh Isabelle Fuhrman.

Orphan (2009), Esther tidak hanya berhasil membunuh setiap korbannya. Ia juga berhasil ‘membunuh’ ekspektasi tiap pasang mata penonton agar kehadirannya bisa berujung sirna.

Walau tenggelam di adegan terakhir film Orphan (2009), baik secara harfiah maupun oleh sifat maniaknya sendiri, tak bisa dipungkiri Esther adalah psikopat gigih yang tak berhenti memperjuangkan eksistensi diri.

Pun begitu dalam Orphan: First Kill yang tayang secara luas pada Kamis (31/8) lalu. Kegigihan Esther itu masih menjadi sajian utama para penonton.

Nah, kali ini, cerita akan membawa penonton lebih dalam kepada sosok perempuan dewasa bernama Leena Klammer. Ia adalah pasien rumah sakit jiwa Saarne Institute di Estonia.

Riwayat dan latar belakang Klammer dan kaitannya dengan sosok Esther yang sudah dikenal sebelumnya akan dikuliti habis-habisan dalam First Kill.

Kurator naskah David Coggeshall mengajak penonton untuk mengenal bagaimana Leena “tumbuh” kerdil dan menjadi sosok anak kecil menyeramkan bernama Esther seperti yang dilihat pada versi 2009.

Sejak pertama Orphan First Kill tampak memang ditujukan untuk membahas sosok Leena Klammer alias Esther. Hal itu pun bukan jadi soal, apalagi teraplikasikan dengan sangat baik.

Sisi lain, penonton diingatkan kembali akan kenangan penuh teror dari Esther pada awal-awal First Kill. Fokus dan pendalaman karakter Esther semestinya menjadi tawaran perjalanan yang memuaskan, terutama bagi penggemarnya.

Penonton baru cerita ini, Orphan: First Kill terasa begitu menjemukan. Alur cerita yang disajikan pun kadung terlalu sederhana, keinginan Esther untuk membunuh orang di sekelilingnya.

Tak bisa membayangkan bagaimana ekspektasi penonton setia Esther yang sudah menanti selama belasan tahun. Selama kurang lebih 90 menit, saya yakin mereka akan mudah untuk menerka berjalannya cerita.

Film ini Orphan: First Kill pun hanya fokus pada peran manipulatif Esther di keluarga Albright. Nama keluarga itu banyak disebut dalam film pertama 2009 lalu. First Kill pun berlatar pada 2007, dua tahun sebelum Esther datang dan menghabisi kembali sebuah keluarga Amerika.

Keterkaitan ini, First Kill memungkinkan memuaskan penonton terkait informasi yang lebih gamblang soal Esther terlepas dari permasalahan ceritanya.

Lalu, jika Leena Klammer atau Esther adalah tokoh nyata, maka Orphan: First Kill adalah biopik nomor satu yang pernah saya tonton.

Sosok Esther tentu terlalu kejam untuk dihadirkan dalam kehidupan nyata. Demikian pula dengan alur ceritanya. Pencinta plot twist ala film dark atau witty comedy tentu mudah untuk mengernyitkan dahi.

|TIM|DIMAS

Dapatkan berita terbaru dari Bakata.id dengan berlangganan notifikasi portal berita ini.

More in Uncategorized

To Top