ACEH UTARA – Puluhan hektare sawah di Kecamatan Cot Girek, Lhoksukon dan Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara mengalami kekeringan. Kemarau panjang mengakibatkan debit air irigasi tidak cukup mengairi area persawahan di kabupaten itu.
Terlihat tanah sawah terbelah karena kekeringan. Sebagian tanaman padi yang berusia 30 hari terlihat kuning dan kering. Bahkan sebagian lainnya sudah mati.
Salah seorang petani di Desa Seuneubok Baro, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, Jhon Junaidi (39) , Selasa (28/1/2020) menyebutkan kemarau panjang di Aceh Utara mengakibatkan kekeringan dan petani terancam gagal panen.
“Kalau di sini sawahnya tadah hujan. Tidak sampai irigasi kemari,” kata Jhon.
Dia menyebutkan, sebagian masyarakat mengaliri air ke sawah dengan pompa. Namun mayoritas tak memiliki pompa air di area persawahan.
Sementara itu, petani lainnya petani di Kecamatan Kuta Makmur, Yasir Abdullah menyebutkan irigasi tidak sampai ke area persawahan mereka. Sehingga kekeringan akan berdampak pada gagal panen.
“Saya khawatir gagal panen kali ini. Saya harap ini bisa menjadi perhatian pemerintah. Opsi tercepat dengan membangun sejumlah pompa air. Dibuat sumur bor di sawah, air dari sumur itu lah dialiri ke sawah,” pungkasnya.
|KCM

Subscribe to my channel

